DENNYSIREGAR.COM – Salah satu hal yang paling sulit di dunia usaha, adalah partnership atau ber-partner.
Berpartner dalam bidang usaha, sama sulitnya dengan berpartner dalam rumah tangga. Bisa dibayangkan, dua atau lebih ego dimasukkan dalam satu kotak dan dipaksa untuk menyesuaikan diri dalam waktu dekat.
Yang banyak terjadi adalah kotaknya pecah berantakan. Ketidak-setujuan bisa terlontar keras atau bisa juga terpendam dalam bentuk pembangkangan. Usaha tidak berjalan dgn baik, bahkan cenderung mogok di tengah jalan.
Karena itu, sebelum berpartner pikirkan dulu beberapa hal dengan baik.
Kesamaan visi adalah hal yg sangat penting, karena kalau sejak awal visi tidak sama lebih baik mundur saja. Visi itu sifatnya bisa general, tetapi dalam perjalanan bisa menjadi terkotak kecil.
Misalnya awalnya setuju berpartner karena kesamaan keinginan jualan baju. Tapi di tengah jalan, yang satu ingin jualan baju dalam dan satunya ngotot jualan baju luar.
Otoriter wajib ditinggalkan. Ini bukan tentara yg sifatnya tongkat komando. Semua harus didiskusikan dan dibutuhkan kerendahan hati yg tinggi untuk mendengar masukan dari partner.
Yang banyak terjadi, satunya pengen idenya terus yg dipakai, sedangkan partnernya cuman dijadikan pendengar yg manyun. Rasa tidak suka akan mengembang dan ini penyakit yang akan berujung perpecahan.
Punya keahlian yang sama2 mendukung. Misalnya yang satu urusannya memasarkan, satunya lagi urusannya keuangan. Kalau dua2nya pemasaran, lha sapa yg jaga gawang ? Akhirnya bentrok karena ketidak-samaan strategi. Harus ada pembagian tugas yang jelas.
Kepercayaan yang tinggi, bahwa partnernya mempunyai kemampuan mengelola bidangnya. Membatasi ide dan geraknya, hanya akan menumpulkan kemampuannya dan ia-pun akan merasa menjadi sangat terikat dan tidak bisa berkembang.
Itu cabang2nya saja, sedangkan pokoknya adalah sama2 jujur, sama2 komitmen dan bertanggung-jawab utk membesarkan usaha.
Sulit, kan ?
Karena itu kalau anda merasa tidak mampu, cenderung mendominasi dan terbiasa bebas, mendingan kerja sendirian. Karena prinsip usaha adalah kenyamanan bukan malah menjadi beban. Kalau nyaman, kerja-pun enak daripada terus menerus mengeluh tentang kekurangan partner.
Jangan asal nafsu berpartner hanya karena dia punya uang, karena ketika anda sudah memutuskan bergerak, baru kelihatan uang sudah bukan segalanya ‘arena rasa nyaman itu mahal harganya.
Lebih baik buat usaha sendiri2 dan saling mendukung dalam kotak yang berbeda.
“Dek Batman, kemaren kopi dan tahu isinya belum bayar, dek… Temannya ngabur karena ga punya uang..”
“Apa ???” Hilang di kegelapan..
Kadang tidak bayar itu masalah prinsip bukan karena tidak punya uang. *Alesan*
No comments:
Post a Comment