Laman

Wednesday 14 March 2012

MAHURIMASU

MAHURIMASU adalah singkatan dari Manatap Hulobei Mangkawah Hu pudi Riap Manlangkah Marayak Sura-sura. Kalimat ini tercipta ketika saya dan teman-teman saya duduk di bangku SMA. Ini tercipta sebagai lambang kekompakan buat kami dan sebuah simbol yang menguatkan persahabatan kami. Banyak hal yang telah kami lalui, baik itu suka mau pun duka, ada banyak perselisihan yang dapat diselesaikan yang membuahkan persatuan yang semakin kuat. Banyak peristiwa yang kami ciptakan bersama, peristiwa yang tentunya tida akan pernah penulis lupakan. Kami berjumlah 40 orang dan berada di dalam 1 kelas selama pendidikan di SMA. Tinggal di tempat yang dinamakan asrama, tentunya Asrama SMA Plus PMS Pematang Raya. Di kesempatan ini penulis akan mencoba menguraikan pengertian dari MAHURIMASU itu. Manatap Hu Lobei, Mangkawah Hu Pudi Riap Manlangkah Marayak Sura-sura. Di dalam bahasa Indonesia yang artinya Menatap ke depan, menoleh ke belakang, bersama-sama melangkah untuk menggapai cita-cita.

Manatap hu lobei/menatap ke depan. Makna yang penulis dapat kan dari kalimat ini adalah di dalam kehidupan itu kita harus selalu melihat ke depan, sesungguhnya yang lama telah berlalu dan yang baru akan datang. Meraih masa yang indah merupakan cita-cita kami bersama dan juga merupakan cita-cita semua orang. Masa depan yang cerah itu berada di depan kita masing-masing. Menatap ke depan juga mempunyai arti hidup yang berorientasi untuk fokus ke depan yaitu fokus untuk mencapai target ataupun tujuan yang telah disepakati bersama. 

     Mangkawah hu pudi/menoleh ke belakang. Kalimat tersebut mempunyai makna yang sangat dalam, karena banyak orang-orang yang hidup di jaman era globalisasi melupakan daerah asalnya, melupakan tanah kelahirannya, melupakan orang-orang yang selama ini mendukung dan mendoakannya. Menoleh ke belakang ini juga berarti tidak melupakan generasi-generasi yang ada di belakang kami. Maksudnya adalah generasi yang lebih muda daripada kami juga butuh dukungan dari kami. Ulang lupa Bona itulah kesimpulan yang sangat cocok untuk itu.

     Riap manlangkah marayak sura-sura/bersama-sama melangkah untuk menggapai cita-cita. Di dalam kebersamaan inilah kami akan menggapai cita-cita kami, saling berbagi ilmu, tidak pelit akan ilmu. Keberhasilan bersama adalah tujuan kami dan ketidakberhasilan satu orang diantara kami adalah ketidakberhasilan kami juga. Bersama-sama melangkah artinya bukan hanya bersama-sama menjalani hidup ini tetapi bersama merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain.

     Ulang lupa Bona merupakan dasar dari semua penjelasan di atas. Memajukan tanoh hasusuran Simalungun adalah tujuan kami. Age mahol sitaronon sai totap ma Tuhan Naibata namangkasonami sai tong ma dingat hita songon hata ni podah Habonaron do Bona. Salam Sukses dan Salam MAHURIMASU....















Tuesday 6 March 2012

Pematang Raya

Pematang Raya adalah ibu kota Kabupaten Simalungun yang terletak di Provinsi Sumatera Utara. Setelah Pematang Siantar menjadi daerah otonom  dan mempunyai pemkot tersendiri, maka ibukota Simalungun dipindahkan ke Kecamatan Raya. Ibu kota Kabupaten Simalungun secara resmi dipindahkan pada tanggal 23 Juni 2008. Dulunya Kecamatan Raya adalah salah satu kecamatan yang ada di kabupaten Simalungun, jumlah kecamatan yang ada di kabupaten Simalungun kala itu adalah 31 kecamatan. Yang menjadi bupati saat ini yaitu periode 2010-2015 adalah Bapak DR. Jopinus Ramli Saragih S.H M.M dan yang menjadi wakil bupati adalah Hj. Nuriaty Damanik S.H.




 Gambar samping menunjukkan keramaian pasar pada hari Sabtu. Masyarakat sekitar menyebutnya dengan nama Tiga Raya. Sebelum tahun 2011, masyarakat Simalungun dan sekitarnya melakukan aktivitas dagang (jual beli) di lapangan terbuka dengan membuka lapak masing-masing. Tetapi dengan adanya pembangunan di area Simalungun, maka dibangunlah pasar modern seperti gambar di samping.
Hari Sabtu merupakan suatu hari yang sangat berbeda dengan hari-hari yang lainnya. Hari Sabtu merupakan hari yang identik dengan keramaian, yang tentunya adanya kegiatan jual beli di Tiga Raya. Sekarang ini penulis tidak berada di Pematang Raya lagi, melainkan merantau di Pulau Jawa. Arti dari merantau ini adalah melanjutkan pendidikan. Dengan adanya kerinduan akan kampung halaman lah penulis mempublikasikan tempat yang sangat berarti bagi penulis yaitu Pematang Raya.
Para pedagang yang ada di Tiga Raya ini bukan hanya orang-orang yang tinggal di daerah Pematang Raya, melainkan pedagang yang berasala dari daerah Pematang Siantar, Tigarunggu dan bahkan dari Haranggaol. Para pembelinha juga bukan hanya orang-orang di sekitar Pematang Raya tetapi juga orang-orang yang berasal dari tempat yang cukup jauh yaitu seperti daerah Gulping, Durian Baggal, Siporkas dan juga ada yang berasal dari Bornoh. Tiga Raya merupakan tempat berkumpul, dan juga merupakan tempat untuk melepas penat dari kesibukan selama seminggu bekerja di ladang (juma). Hari Sabtu juga sebuah hari yang sangat cocok untuk para pemuda pemudi di Simalungun untuk saling bertemu di Tiga Raya. Maka dari itu lah penulis menyebutkan bahwa hari Sabtu adalah suatu hari yang sangat dinanti :D. Alat transportasi yang digunakan masyarakat Simalungun di Pematang Raya adalah becak motor dan bisa dilihat seperti pada gambar.

=BRPP=



Beberapa gambar terkait Tiga Raya


















           


Semoga Simalungun tetap Jaya... Tidak kehilangan Jati Diri nya dan tetap ingat "Habonaron do Bona"